Bahan Kimia Ekstraksi Emas Yang Revolusioner
Industri pertambangan perlu meningkatkan metode pengolahannya dengan bahan kimia yang revolusioner untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan meminimalisir dampak lingkungan.
3 min read


Penambangan emas adalah proses mengekstraksi emas dari kerak bumi. Ini melibatkan beberapa tahap, termasuk eksplorasi, ekstraksi, pemrosesan, dan pemurnian. Berikut adalah gambaran umum dari proses penambangan emas:
Eksplorasi: Ahli geologi mempelajari fitur geologi suatu daerah untuk mengidentifikasi deposit emas yang potensial. Ini melibatkan pemetaan medan, melakukan survei geofisika, dan mengumpulkan sampel batuan untuk menganalisis kandungan emasnya.
Persiapan Penambangan: Setelah potensi deposit emas teridentifikasi, lahan tersebut disiapkan untuk dilakukan penambangan. Ini termasuk penentuan batas-batas vegetasi, membangun akses jalan, dan menyiapkan infrastruktur untuk peralatan dan pekerja.
Ekstraksi: Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengekstrak emas dari bumi. Metode yang paling umum diantaranya:
a. Penambangan Tradisional: Metode ini dilakukan terhadap endapan emas hasil dari pada erosi yang terbawa oleh aliran sungai dan diendapkan kembali dengan menggunakan air untuk memisahkan bahan yang lebih ringan, dan meninggalkan partikel emas yang lebih berat. Penambang menggunakan alat-alat seperti sluice box, panci emas, atau peralatan pengerukan untuk mengekstrak emas dari sungai.
b. Penambangan Bawah Tanah: Dalam metode ini, terowongan atau poros digali jauh ke dalam tanah untuk mengakses batuan yang mengandung emas. Penambang menggunakan bahan peledak untuk memecah batu dan kemudian mengekstrak bijih yang mengandung emas.
c. Tambang Terbuka: Metode ini digunakan ketika endapan emas terletak dekat dengan permukaan. Menggali lubang hingga berukuran besar untuk mengekstrak bijih, dan alat berat seperti eksavator dan truk pengangkut digunakan untuk menghilangkan batuan di atasnya lalu mengekstrak bijih yang mengandung emas.
Pengolahan: Setelah bijih yang mengandung emas diekstraksi dari tanah, selanjutnya melewati serangkaian proses untuk memisahkan emas dari mineral dan pengotor lainnya. Metode yang paling umum adalah sianidasi, di mana bijih dihancurkan dan kemudian dicampur dengan larutan pengencer sianida. Ikatan sianida dengan partikel emas, membentuk larutan senyawa yang dapat dengan mudah dipisahkan. Proses lain, seperti pemisahan gravitasi atau flotasi, juga dapat digunakan, tergantung pada karakteristik bijih.
Pemurnian: Setelah emas dipisahkan dari bijih, selanjutnya dilakukan pemurnian untuk menghilangkan kotoran yang tersisa. Teknik pemurnian yang umum sudah termasuk peleburan, di mana emas dilebur dan kotoran disaring, dan electrorefining, di mana arus listrik digunakan untuk melarutkan kotoran dari emas.
Sementara dibalik bisnis penambangan emas yang sangat menguntungkan, juga dapat menimbulkan beberapa masalah kimia:
Kontaminasi Sianida: Penggunaan sianida dalam ekstraksi emas sangat berdampak pada lingkungan secara signifikan. Jika tidak dilakukan pengelolaan yang baik, larutan sianida yang masuk ke saluran air dapat mencemari ekosistem di sekitarnya, merusak kehidupan biota air dan menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia.
Polusi Merkuri: Dalam beberapa operasinal penambangan emas, merkuri digunakan untuk mengekstrak emas dari bijih. Metode ini, yang dikenal sebagai amalgamasi, menciptakan masalah lingkungan yang sangat serius karena merkuri sifatnya sangat beracun dan dapat masuk ke rantai makanan sehingga mempengaruhi satwa liar dan manusia.
Drainase Asam Tambang: Penambangan emas dapat menghasilkan pembentukan drainase asam tambang ketika mineral sulfida dalam bijih bereaksi dengan udara dan air, menghasilkan asam sulfat. Limpasan asam ini dapat mencemari sumber air di dekatnya, membahayakan kehidupan air dan berdampak pada lingkungan sekitarnya.
Pembuangan Sisa Tailing: Bahan limbah yang tersisa setelah ekstraksi emas, yang dikenal sebagai tailing, sering mengandung bahan kimia dan logam berat. Jika tidak dikelola dengan baik, tailing ini dapat menimbulkan risiko mencemari tanah dan air, yang menyebabkan kerusakan lingkungan hingga jangka panjang.
Mengatasi masalah kimia ini memerlukan penerapan peraturan yang ketat, mengadopsi praktik penambangan yang ramah lingkungan, dan berinvestasi dalam teknologi yang menghilangkan penggunaan bahan kimia berbahaya dan membuang kandungan yang beracun.
Berdasarkan permasalahan tersebut, Pentosachem melakukan riset & pengembangan produk kimia baru khusus untuk Industri Pertambangan Emas dalam proses ekstraksi. Pentosa Gold OR-70 adalah produk kimia revolusioner yang telah dikembangkan secara khusus untuk ekstraksi emas. Melalui penelitian ekstensif, kami telah menciptakan formula unik yang menawarkan hasil ekstraksi luar biasa, proses ekstraksi hanya memakan waktu kurang dari 1 jam saja namun hasil ekstraksi mencapai lebih dari 90%, melebihi alternatif yang ada di pasaran. Yang membuat produk ini juga lebih mengesankan adalah tidak membutuhkan bahan kimia tambahan selama proses ekstraksi, sehingga membuatnya praktis dan hemat biaya. Inovasi ini tidak hanya membuat proses ekstraksi menjadi efisien dan efektif, tetapi juga menyederhanakan proses secara keseluruhan. Selain itu, komitmen kami terhadap kelestarian lingkungan terbukti dan teruji bahwa limbah yang dihasilkan dari proses ekstraksi ini benar-benar aman bagi lingkungan. Solusi inovatif ini berpotensi untuk merevolusi ekstraksi pada industri emas, dengan waktu yang cepat, hasil yang maksimal dan ramah lingkungan.
info@pentosachem.co.id
+62 812 1119 2669




Kab. Bogor, Jawa Barat
Indonesia


© PT PENTOSA SINERGI CHEMINDO 2024



